Sebuah karya takkan berarti apa-apa, bila hanya dimiliki dan dinikmati sendiri. Tapi sebuah karya juga bukan otomatis akan berarti apa-apa bila dinikmati atau dimiliki oleh siapa pun. Sebab, terkadang, tidak semua orang mengerti dan bisa menghargai karya-karya tersebut. Karenanya, yang terpenting dari itu adalah, bagaimana karya-karya itu dibaca, dilihat dan dinikmati dengan cara dan bentuk yang benar.

12 Maret 2008

12 Ciri-ciri Orang yang Berpikir Positif

Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala, tak banyak orang yang tahu. Oleh karena itu sebaiknya kita kenali ciri-ciri orang yang berpikir positif dan coba tiru jalan pikirannya itu. Ini 12 ciri orang yang berpikir positif itu yaitu ;

1. MELIHAT MASALAH SEBAGAI TANTANGAN

Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat. Hidupnya mungkin akan menjadi paling sengsara sedunia.

2. MENIKMATI HIDUP

Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.

3. PIKIRAN TERBUKA UNTUK MENERIMA SARAN DAN IDE

Karena dengan itu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.

4. MENGENYAHKAN PIKIRAN NEGATIF MESKI ITU SEMPAT TERLINTAS DI BENAK

'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur.

5. MENSYUKURI APA YANG DIMILIKI

Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak dipunyai.

6. TIDAK MENDENGARKAN GOSIP YANG TAK MENENTU

Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungannya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.

7. TIDAK BIKIN ALASAN, TAPI LANGSUNG BIKIN TINDAKAN

Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.

8. MENGGUNAKAN BAHASA POSITIF

Seperti kalimat, "Masalah itu pasti akan terselesaikan," atau "Dia memang berbakat."

9. MENGGUNAKAN BAHASA TUBUH YANG POSITIF

Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Berbicara juga dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan hidup.

10. PEDULI PADA CITRA DIRI

Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam.

11. JANGAN IRI ATAU CEMBURU

Jangan iri atau cemburu dengan kondisi orang lain yang mungkin lebih baik dari kita. Terima dan syukuri saja apa yang sudah kita terima. Kalau kita bisa bersyukur untuk hal yang kecil, berarti kita siap menerima berkat yang lebih besar. Iya kan?

12. 12. JANGAN ANGGAP RENDAH ORANG LAIN

IniIni perlu, karena kita enggak pernah tahu nasib orang. Bisa-bisa Tuhan nanti akan memberi dia mungkin 1000 kali lebih baik dari kita.


RENUNGAN ALA PLATO ;

Cinta dan Perkawinan

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, "Apa itu cinta? Bagaimana saya menemukannya?

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalanlah kamu tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta" .

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun. Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik)". Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya"

Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, "Apa itu perkawinan?Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab "Ada hutan yang subur di depan saja. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/ subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa- biasa saja.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Plato pun menjawab, "sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan embawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya"

Gurunya pun kemudian menjawab, "Dan ya itulah perkawinan"

CATATAN :

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan... tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya. Perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Adalah proses mendapatkan kesempatan, ketika kamu mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya, Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia2lah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena, sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.